/*** Featured Categories ***/ img.label_thumb{ float:left; padding:5px; border:1px solid #8f8f8f; background:#D2D0D0; margin-right:10px; height:55px; width:55px; } img.label_thumb:hover{ background:#f7f6f6; } .label_with_thumbs { float: left; width: 100%; min-height: 70px; margin: 0px 10px 2px 0px; adding: 0; } ul.label_with_thumbs li { padding:8px 0; min-height:65px; margin-bottom:10px; } .label_with_thumbs a {} .label_with_thumbs strong {}

GEOMORFOLOGI

Selasa, 13 Januari 2015

PENGAPLIKASIAN PEMBELAJARAN MODEL CONNECTED SMP/MTS




BAB I
PENDAHULUAN



1.1  Latar Belakang

Pembelajaran terpadu merupakan suatu aplikasi yang menjadi salah satu startegi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson, 1989:9 dalam Ahmad).
Pendekatan pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan. ”Pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik” (Puskur, 2006:1).
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang merka pelajaran melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student centered), (2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan (3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas.
Model pembelajaran terpadu yang akan kita bahas adalah tipe Connected (keterhubungan).



BAB II
PEMBAHASAN



2.1  Ide / konsep Pembelajaran Terpadu Model Connected

Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14).Awal dari merancang materi sesuai dengan pembelajaran terpadu model connected adalah, menentukan tema atau materi pokok yang akan dibahas yang dapat kita temukan pada KI dan KD. Sebagai contoh gambaran silabus SMP/MTS kelas VII mata pelajaran IPS semester 1 (Ganjil) kita ambil 1 materi diawal semerter yaitu interaksi manusia dengan lingkungan alam.
Berikut KI dan KD yang akan menjadi acuan :


Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar SMP / MTS Kelas VII
Kurikulum 2013


Kompetensi Inti (KI) : KI 4

Kompetensi Dasar (KD) : KD 4
*      Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

*      Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
Dari KI dan KD di atas ditentukan tema atau materi pokok antara lain :
-          Tema       : Interaksi Manusia Dengan Lingkungan

2.2   Desain atau Langkah Model Pembelajaran Connected
2.2.1        Desain
Perancangan akan langkah-langkah pembelajaran tepadu penting agar proses belajar dan pengajar di sekolah dapat berjalan sesuai tujuan yaitu, guru dapat mengampaikan materi sesuai yang di tentukan dan kemudian siswa dapat memahami materi, maksud dan fakta dari apa yang di sampaikan. Berikut gambaran desain pembelajaran terpadu model Connected.

 












Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode conected menuntut pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide  ke dalam suatu pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, fokus utama tetap berada pada siswa (student oriented) sebagai pelaku utama pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa bermusyawarah dalam menentukan materi-materi yang sekiranya memiliki keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu aktifitas belajar mengajar. Selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang mengakomodir materi-materi secara terintegrasi dengan tetap mengacu pada  standar kompetensi dan kompetensi dasar.

2.2.2        Langkah
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan untuk menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi, alat peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman siswa dari materi satu ke materi berikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam merekonstruksi pengetahuan.
Menurut Prabowo dalam Trianto, langkah-langkah pembelajaran terpadu model Keterhubungan (connected) adalah sebagai berikut:
1.    Tahap Perencanaan :
a.         Menentukan Kompetensi Dasar
b.        Menentukan Indikator Menentukan Tujuan Pembelajaran

2.            Langkah-Langkah yang ditempuh guru :
a.       Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai peserta didik. (materi prasyarat)
b.      Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai peserta didik
c.       Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan.
d.      Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan.
e.       Menyampaikan pertanyaan kunci.
3.            Tahap Pelaksanaan, meliputi :
a.       Pengelolaan kelas dengan membangi kelas kedalam beberapa kelompok.
b.      Kegiatan proses.
c.       Kegiatan pencatatan data.
d.      Diskusi secara klasikal
4.            Tahap Evaluasi, meliputi :
a.       Evaluasi Proses, berupa :
*        Ketepatan hasil pengamatan
*        Ketepatan dalam menyusun alat dan bahan
*        Ketepatan peserta didik saat menganalisis data.
b.      Evaluasi Produk, Penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
c.       Evaluasi Psikomotor, Kemampuan penguasaan peserta didik terhadap penggunaan alat ukur.

2.3  Aplikasi Pembelajaran Model Connected IPS SMP / MTS
Pembelajaran terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14). Dalam hal ini guru dituntut untuk menentukan konsep maupun tema yang akan dibahas secara berkesinambungan sesuai dengan KI dan KD yang akan jadi pacuan guru.

Dalam pengaplikasian pembelajaran model connected, disini dirancang berdasarkan silabus SMP/MTS kelas VII mata pelajaran IPS semester 1 (Ganjil) pada kurikulum 2013 dengan tema atau materi pokok yang telah ditentuan adalah “ Interaksi Manusia Dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi”.


Setelah pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial yaitu sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi dan lain sebagainya. Guru menentukan tema atau materi pokok yang tentunya sesuai dengan materi yang harus di berikan guru kepada siswanya, guru dapat menggunakan silabus atau buku mata pelajaran (seperti diatas menggunakan silabus pada kurikulum2013 mata pelajaran IPS tingkat SMP/MTS) sebagai acuan mencari materi-materi tarkait dengan materi pokok. Guru harus mencari dan menemukan kajian yang terkait dengan materi pokok yang tentunya berhubungan dengan disiplin ilmu–ilmu sosial tersebut yang merujuk pada materi pokok dan untuk kemudian guru menyisipkan disiplin ilmu terkait dalam kegiatan pembelajaran IPS Terpadu di kelas. Skemanya seperti dibawah ini :

Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Sejarah
Geografi
Sosiologi
Ekonomi
Peradaban Manusia
Dampak aktivitas Manusia terhadap Lingkungan Alam Sekitar
Pengertian dan Macam-macam interaksi
Pengaruh keadaan lingkungan terhadap keadaan ekonomi masyarakat
Dari konsep di atas dapat digambarkan desain keterkaitan antar konsep satu dengan lainnya sebgai berikut :
 
















Dari skema diatas tema nya adalah “Interaksi Manusia Dengan Lingkungan”  yang diambil dari materi IPS SMP/MTS kelas VII di semester 1 (ganjil) pada kurikulum 2013. Kemudian dari tema tersebut dikaitkan dengan disiplin ilmu-ilmu yang yang terkait dengan IPS seperti Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi yang bisa saling dihubungkan penyampaian materinya. Dari keterkaitan antar materi tersebut diharapkan peserta didik dapat memahami, mengingat, dan memperluas pengetahuannya tentang tema/materi pokok yang telah ditentukan dalam pembelajaran IPS tersebut. Penyampaian materi IPS diatas kepada peserta didik dapat dilaksanakan dengan empat kali pertemuan yaitu minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga dan minggu keempat. Misalnya:
1.      Pertemuan ke - 1
Sejarah  (Peradaban Manusia)
Dari ilmu sejarahnya guru dapat memberikan penjelasan tentang peradaban manusia, mulai dari hubungan manusia dengan alam dari zaman batu, logam, sampai pada zaman modern saat ini. Selain itu guru juga dapat menjelaskan perkembangan manusia dari berburu, berburu dan mengumpulkan makanan, serta membandingkan masa lalu dengan masa sekarang.

2.      Pertemuan ke -2
Ekonomi (pengaruh Keadaan Lingkungan Terhadap Keadaan Ekonomi Masyarakat)
Guru IPS dapat menjelaskan tentang macam-macam mata pencaharian masayarakat Indonesia berdasarkan pengaruh dari tempat tinggalnya dan bagaimana keadaan ekonominya. Seperti masyarakat yang tinggal didaerah pegunungan umumnya bekerja sebagai petani, dan masyarakat yang tinggal didaerah pantai umumnya bermata pencaharian sebagi nelayan atau membandingkan profesi masyarakat kota dengan masyrakat desa.

3.      Pertemuan ke – 3
Geografi (dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam sekitar)
Guru IPS dapat menjelaskan ketergantungan manusia terhadap alam. Seperti kebutuhan akan bahan pangan, bahan tambang serta guru juga menjelaskan potensi sumber daya alam Indonesia berdasrkan letak geografsnya.

4.      Pertemuan ke – 4
Sosiologi (Pengertian dan macam-macam interaksi)
Guru menjelaskan tentang pengertian interaksi yaitu Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Selain itu guru mejelaskan tentan macam-macam interaksi seprti interaksi langsung dan tidak langsung, interaksi formal dan tidak formal.


2.4  Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Connected
2.4.1        Kelebihan
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut :
a.       Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
b.      Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
c.       Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
d.      Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan kemampuan/indikator yang digabungkan.
e.       Kegiatan siswa lebih terarah untuk mencapai kemampuan yang tertera pada indikator.

2.4.2        Kelemahan
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :
a.       Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
b.      Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan
c.       Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
d.      Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran secara global jadi terabaikan.









































DAFTAR PUSTAKA



Pargito. 2010. Pendekatan Pembelajaran IPS (Terpadu). Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Istianti. 2010. Model-model Pembelajaran Terpadu. [online]. Tersedia online: http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/model-model-pembelajaran-terpadu [10 Januari 2015].
Junaidi, A. 2010. Pembelajaran Connected. [online]. Tersedia online : http://adrijunaidi.blogspot.com/2010/02/pembelajaran connected.html?zx=ef5255d9eff40fb6 [10 Januari 2015].
Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya : Bumi Aksara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar