BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu aplikasi yang menjadi salah satu startegi pembelajaran
berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau
membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak (Atkinson,
1989:9 dalam Ahmad).
Pendekatan
pembelajaran terpadu merupakan salah satu implementasi kurikulum yang
dianjurkan untuk diaplikasikan pada jenjang pendidikan. ”Pembelajaran ini pada
hakikatnya merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan
menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik” (Puskur, 2006:1).
Pembelajaran
terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan
dapat memahami konsep-konsep yang merka pelajaran melalui pengalaman langsung
dan nyata yang menghubungkan antarkonsep dalam intra mata pelajaran maupun antar
mata pelajaran.
Prabowo
(2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai
beberapa ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa (student centered), (2)
proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, dan (3) pemisahan
antar bidang studi tidak terlihat jelas.
Model pembelajaran terpadu yang akan kita bahas adalah tipe
Connected (keterhubungan).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ide / konsep Pembelajaran Terpadu Model Connected
Pembelajaran
terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu
konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan
dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu
semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu
bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14).Awal dari merancang materi sesuai dengan pembelajaran
terpadu model connected adalah, menentukan tema atau materi pokok yang akan
dibahas yang dapat kita temukan pada KI dan KD. Sebagai contoh gambaran silabus
SMP/MTS kelas VII mata pelajaran IPS semester 1 (Ganjil) kita ambil 1 materi
diawal semerter yaitu interaksi manusia dengan lingkungan alam.
Berikut KI dan KD yang akan menjadi
acuan :
Kompetensi
Inti dan Kompetensi Dasar SMP / MTS Kelas VII
Kurikulum 2013
|
|
Kompetensi
Inti (KI) : KI 4
|
Kompetensi
Dasar (KD) : KD 4
|
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan
prosedural)
berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
|
Memahami pengertian dinamika
interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
|
Dari KI dan KD di atas ditentukan tema
atau materi pokok antara lain :
-
Tema :
Interaksi Manusia Dengan Lingkungan
2.2 Desain atau Langkah Model Pembelajaran
Connected
2.2.1
Desain
Perancangan akan langkah-langkah pembelajaran tepadu
penting agar proses belajar dan pengajar di sekolah dapat berjalan sesuai
tujuan yaitu, guru dapat mengampaikan materi sesuai yang di tentukan dan
kemudian siswa dapat memahami materi, maksud dan fakta dari apa yang di sampaikan.
Berikut gambaran desain pembelajaran terpadu model Connected.
Dalam model
Pembelajaran connected, makna “terhubung” tidak diartikan menghubungkan
beberapa disiplin ilmu yang memiliki karakteristik yang mirip. Tiap-tiap
disiplin ilmu tetap berada pada posisinya masing-masing. Makna “terhubung”
dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi dalam satu disiplin ilmu. Dengan
menggunakan model connected, dimungkinkan materi-materi yang memiliki
keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas pembelajaran sehingga materi
dapat mudah dikuasai siswa dan tidak terpecah-pecah. Dengan model connected,
dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya
sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat
saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
Pembelajaran
terpadu dengan menggunakan metode conected menuntut pemahaman dan kreatifitas
guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam suatu pembelajaran yang
efektif. Dalam hal ini, fokus utama tetap berada pada siswa (student
oriented) sebagai pelaku utama pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa
bermusyawarah dalam menentukan materi-materi yang sekiranya memiliki
keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu aktifitas belajar mengajar. Selanjutnya
guru membuat rencana pembelajaran yang mengakomodir materi-materi secara
terintegrasi dengan tetap mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
2.2.2
Langkah
Dalam proses
belajar mengajar, model connected digunakan untuk menghubungkan beberapa materi
atau kompetensi tertentu yang memiliki karakteristik yang saling terkait dengan
tetap berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara
menghubungkan materi-materi yang saling terkait tersebut ialah dengan membuat
“jembatan pengetahuan”. Jembatan pengetahuan dapat berupa wacana, berita,
diskusi, alat peraga dan lain-lain yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman
siswa dari materi satu ke materi berikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki
keterkaitan tidak bisa dipaksakan untuk dihubungkan. Jika dipaksakan,
dimungkinkan siswa akan semakin bingung dalam merekonstruksi pengetahuan.
Menurut Prabowo dalam Trianto, langkah-langkah
pembelajaran terpadu model Keterhubungan (connected) adalah sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan :
a.
Menentukan Kompetensi Dasar
b.
Menentukan Indikator Menentukan Tujuan Pembelajaran
2.
Langkah-Langkah
yang ditempuh guru :
a.
Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai
peserta didik. (materi prasyarat)
b.
Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai
peserta didik
c.
Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan.
d.
Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan /
dibutuhkan.
e.
Menyampaikan pertanyaan kunci.
3.
Tahap
Pelaksanaan, meliputi :
a.
Pengelolaan kelas dengan membangi kelas kedalam
beberapa kelompok.
b.
Kegiatan proses.
c.
Kegiatan pencatatan data.
d.
Diskusi secara klasikal
4.
Tahap
Evaluasi, meliputi :
a.
Evaluasi Proses, berupa :
Ketepatan hasil pengamatan
Ketepatan dalam menyusun alat dan bahan
Ketepatan peserta didik saat menganalisis data.
b.
Evaluasi Produk, Penguasaan peserta didik terhadap
konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah
ditetapkan.
c.
Evaluasi Psikomotor, Kemampuan penguasaan peserta
didik terhadap penggunaan alat ukur.
2.3 Aplikasi Pembelajaran Model
Connected IPS SMP / MTS
Pembelajaran
terpadu model connected adalah model pembelajaran yang menghubungkan satu
konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan
dengan keterampilan lain, tugas dilakukan pada satu hari dengan tugas yang
dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu
semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu
bidang studi (Tim Pengembang PGSD, 1997: 14). Dalam hal ini guru dituntut untuk
menentukan konsep maupun tema yang akan dibahas secara berkesinambungan sesuai
dengan KI dan KD yang akan jadi pacuan guru.
Dalam pengaplikasian pembelajaran model connected, disini dirancang
berdasarkan silabus SMP/MTS kelas VII mata pelajaran IPS semester 1 (Ganjil) pada
kurikulum 2013 dengan tema atau materi pokok yang telah ditentuan adalah “ Interaksi
Manusia Dengan Lingkungan Alam, Sosial, Budaya dan Ekonomi”.
Setelah
pengintegrasian disiplin ilmu-ilmu sosial yaitu sejarah, ekonomi, geografi,
sosiologi dan lain sebagainya. Guru menentukan tema atau materi pokok yang
tentunya sesuai dengan materi yang harus di berikan guru kepada siswanya, guru
dapat menggunakan silabus atau buku mata pelajaran (seperti diatas menggunakan
silabus pada kurikulum2013 mata pelajaran IPS tingkat SMP/MTS) sebagai acuan
mencari materi-materi tarkait dengan materi pokok. Guru harus mencari dan menemukan
kajian yang terkait dengan materi pokok yang tentunya berhubungan dengan
disiplin ilmu–ilmu sosial tersebut yang merujuk pada materi pokok dan untuk
kemudian guru menyisipkan disiplin ilmu terkait dalam kegiatan pembelajaran IPS
Terpadu di kelas. Skemanya seperti dibawah ini :
Interaksi
Manusia dengan Lingkungan
|
|||
Sejarah
|
Geografi
|
Sosiologi
|
Ekonomi
|
Peradaban Manusia
|
Dampak aktivitas Manusia terhadap
Lingkungan Alam Sekitar
|
Pengertian dan Macam-macam
interaksi
|
Pengaruh keadaan lingkungan
terhadap keadaan ekonomi masyarakat
|
Dari
konsep di atas dapat digambarkan desain keterkaitan antar konsep satu dengan
lainnya sebgai berikut :
Dari
skema diatas tema nya adalah “Interaksi Manusia Dengan Lingkungan” yang diambil dari materi IPS SMP/MTS kelas
VII di semester 1 (ganjil) pada kurikulum 2013. Kemudian dari tema tersebut
dikaitkan dengan disiplin ilmu-ilmu yang yang terkait dengan IPS seperti
Sejarah, Geografi, Sosiologi, dan Ekonomi yang bisa saling dihubungkan
penyampaian materinya. Dari keterkaitan antar materi tersebut diharapkan
peserta didik dapat memahami, mengingat, dan memperluas pengetahuannya tentang
tema/materi pokok yang telah ditentukan dalam pembelajaran IPS tersebut.
Penyampaian materi IPS diatas kepada peserta didik dapat dilaksanakan dengan
empat kali pertemuan yaitu minggu pertama, minggu kedua, minggu ketiga dan
minggu keempat. Misalnya:
1.
Pertemuan ke - 1
Sejarah (Peradaban Manusia)
Dari
ilmu sejarahnya guru dapat memberikan penjelasan tentang peradaban manusia,
mulai dari hubungan manusia dengan alam dari zaman batu, logam, sampai pada
zaman modern saat ini. Selain itu guru juga dapat menjelaskan perkembangan manusia
dari berburu, berburu dan mengumpulkan makanan, serta membandingkan masa lalu
dengan masa sekarang.
2.
Pertemuan ke -2
Ekonomi
(pengaruh Keadaan Lingkungan Terhadap Keadaan Ekonomi Masyarakat)
Guru
IPS dapat menjelaskan tentang macam-macam mata pencaharian masayarakat
Indonesia berdasarkan pengaruh dari tempat tinggalnya dan bagaimana keadaan
ekonominya. Seperti masyarakat yang tinggal didaerah pegunungan umumnya bekerja
sebagai petani, dan masyarakat yang tinggal didaerah pantai umumnya bermata
pencaharian sebagi nelayan atau membandingkan profesi masyarakat kota dengan
masyrakat desa.
3.
Pertemuan ke – 3
Geografi
(dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan alam sekitar)
Guru
IPS dapat menjelaskan ketergantungan manusia terhadap alam. Seperti kebutuhan
akan bahan pangan, bahan tambang serta guru juga menjelaskan potensi sumber
daya alam Indonesia berdasrkan letak geografsnya.
4.
Pertemuan ke – 4
Sosiologi
(Pengertian dan macam-macam interaksi)
Guru
menjelaskan tentang pengertian interaksi yaitu Interaksi sosial
merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Selain itu guru mejelaskan tentan macam-macam
interaksi seprti interaksi langsung dan tidak langsung, interaksi formal dan
tidak formal.
2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Connected
2.4.1
Kelebihan
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut
:
a.
Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu
bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu
bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
b.
Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara
terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
c.
Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat
memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya
proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
d.
Guru akan dapat melihat gambaran yang menyeluruh dan
kemampuan/indikator yang digabungkan.
e.
Kegiatan siswa lebih terarah untuk mencapai kemampuan
yang tertera pada indikator.
2.4.2
Kelemahan
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini
juga mempunyai kekurangan sebagai berikut :
a.
Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
b.
Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim,
sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan
konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan
c.
Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka
usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
d.
Bagi guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk
merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran
secara global jadi terabaikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Pargito. 2010. Pendekatan Pembelajaran IPS (Terpadu). Bandar Lampung: Universitas
Lampung.
Istianti.
2010. Model-model Pembelajaran Terpadu.
[online]. Tersedia online: http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/26/model-model-pembelajaran-terpadu
[10 Januari
2015].
Junaidi, A.
2010. Pembelajaran Connected.
[online]. Tersedia online : http://adrijunaidi.blogspot.com/2010/02/pembelajaran connected.html?zx=ef5255d9eff40fb6 [10 Januari 2015].
Trianto. 2010. Model Pembelajaran terpadu. Surabaya : Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar